CENTRALKLIK.COM, KUTIM – Bendahara Umum Partai Demokrat, Irwan Fecho, mendesak Pemerintah Kabupaten Kutai Timur (Kutim) untuk segera memprioritaskan tiga proyek strategis guna memacu pertumbuhan ekonomi daerah. Ketiga proyek tersebut meliputi optimalisasi Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Maloy, percepatan pembangunan Pelabuhan Kenyamukan, dan penyelesaian Bandara Sangkima.

Irwan menyampaikan hal tersebut dalam diskusi santai dengan awak media di Kedai Kopi Meet Point, Sangatta Utara, Rabu (17/4/2025) malam. Sebagai putra daerah, ia menekankan bahwa KEK Maloy harus segera diaktifkan kembali setelah lebih dari 10 tahun terbengkalai.

“KEK Maloy ini sudah terlalu lama tidak berfungsi. Investasi tak kunjung datang, padahal potensinya sangat besar,” ujar Irwan.

Irwan mengungkapkan, salah satu peluang untuk menghidupkan KEK Maloy adalah melalui program transmigrasi lokal yang digagas Kementerian Transmigrasi. Berbeda dengan program transmigrasi konvensional, inisiatif ini menawarkan konsep pemukiman modern dengan fasilitas terpadu, termasuk infrastruktur pendidikan, kesehatan, dan ekonomi.

“Ini bukan sekadar memindahkan penduduk, tapi membangun kawasan berkelanjutan yang tetap menjaga kearifan lokal,” jelasnya.

Jika berjalan lancar, program ini bisa menjadi katalis bagi KEK Maloy untuk menjadi pusat pertumbuhan ekonomi baru di Kalimantan Timur, menciptakan lapangan kerja, dan menarik investasi.

Selain KEK Maloy, Irwan juga mendorong percepatan pembangunan Pelabuhan Kenyamukan, yang pernah mendapatkan alokasi dana APBN sebesar Rp100 miliar saat ia masih menjabat di Komisi V DPR.

“Dengan dukungan APBD, pelabuhan ini bisa beroperasi paling lambat awal 2026,” tegasnya.

Sementara itu, proyek Bandara Sangkima yang sempat mangkrak juga harus segera dilanjutkan. Irwan menawarkan diri untuk memfasilitasi koordinasi antara Pemkab Kutim dengan Kementerian Perhubungan dan Kementerian Kehutanan guna menyelesaikan kendala perizinan.

“Tiga proyek ini harus berjalan simultan. KEK Maloy butuh dukungan pelabuhan dan bandara agar Kutim bisa menjadi pusat ekonomi baru di Kaltim,” tandasnya.

Dengan realisasi ketiga proyek ini, Kutim diharapkan bisa mengoptimalkan potensi sumber daya alam, menarik investasi, dan menciptakan lapangan kerja bagi masyarakat lokal. (*)